BANYUWANGI - Jumhari (84), lansia yang tinggal sebatang kara dan hanya bisa duduk diam di kursi roda, tidak menduga mendapat kunjungan orang nomor satu di Kabupaten Banyuwangi. Wajah tuanya berseri dengan mata sayu yang berbinar saat menyambut kedatangan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Ia tidak pernah menduga akan mendapat kunjungan istimewa di bulan Ramadan ini. Jumhari kian terharu saat mendengar kalimat penyemangat dari kepala daerahnya.
Jumhari mengaku tak pernah kekurangan apapun meski tinggal sebatang kara. Pasalnya, tetangganya di Dusun Sawahan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, hidup guyub dan rukun.
Tujuh tahun ditinggal istri meninggal dunia, Jumhari mendapat perhatian penuh para tetangga. Tetangga sekitar saling bahu-membahu membantu Jumhari mulai dari pemenuhan kebutuhan pribadi hingga kebersihan rumah. Bahkan, kebutuhan kesehatan Jumhari mendapat fasilitas pengecekan rutin dari puskesmas. Bantuan sosial pun mengalir untuknya.
"Kalau dapat bantuan sembako, yang masak ya tetangga-tetangga di sini. Yang bersihkan rumah saya juga tetangga. Mereka juga membantu saya kalau ada apa-apa, termasuk rutin mengantarkan saya berobat ke puskesmas, " cerita Jumhari kepada Ipuk.
Ipuk mengaku terharu mendengar kehidupan warganya itu. Dirinya juga mengapresiasi warga-warganya yang sudah peduli dengan kondisi Jumhari. Hatinya tersentuh dan spontan mengucap terima kasih kepada seluruh tetangga Jumhari. "Saya sangat senang melihat kerukunan dan budaya saling bantu warga kampung sini. Terima kasih orang-orang baik, " kata Ipuk kepada para tetangga Jumhari yang hadir di rumah Jumhari malam itu.
Jumhari memiliki anak yang tinggal di luar Jawa. Namun, kondisi kesehatan Jumhari membuatnya tidak mungkin pergi jauh. Di samping itu, ia ingin tetap tinggal di rumahnya yang penuh kenangan. "Tetap semangat, kalau ada apa-apa bilang ke petugas puskesmas, " pesan Ipuk kepada Jumhari.
Ipuk menegaskan, kunjungannya ke sejumlah lansia sakit di Banyuwangi menjadi agenda pemerintah untuk memastikan kondisi kesehatan dan kesejahteraan warga. Serta bagian dari program Jemput Bola Rawat Warga. Dimana, puskesmas melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah warga secara rutin, khususnya ke lansia yang tidak bisa berobat ke luar rumah.
Ipuk juga menambahkan, dirinya terus mendorong layanan kesehatan, sekaligus mengintensifkan layanan keliling ke rumah-rumah warga. "Saya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang peka terhadap lingkungan sekitarnya. Kami minta apabila masyarakat menemukan lansia yang tinggal sebatang kara, atau ada anak putus sekolah, agar melapor ke desa atau kecamatan sehingga segera mendapat tindakan, " pintanya. (***)